Selasa, 13 Januari 2015

Algoritma modul 6

Untitled Document
MODUL 6
FUNGSI (FUNCTION)
I. Dasar Teori
Fungsi atau function adalah suatu kumpulan intruksi/perintah/program yang dikelompokan menjadi satu, letaknya terpisah dari program yang menggunakan fungsi tersebut. Memiliki nama tertentu yang unik, dan digunakan untuk mengerjakan suatu tujuan tertentu.
Adapun tujuan dari pembuatan fungsi ini adalah :
  • Program menjadi tekstruktur
  • Dapat mengurang duplikasi kode
  • Fungsi dapat dipanggil dari program atau fungsi yang lain.
Keuntungan dari fungsi adalah :
    1. Dapat melakukan pendekatan top-down dan divide-and-conquer.
      -
      Top down : penelusuran program mudah
      - Divide-and-conquer : program besar dapat dipisah menjadi program-program kecil.

    2. Kode program menjadi lebih pendek, mudah dibaca, dan mudah dipahami.
    3. Program dapat dikerjakan oleh beberapa orang sehingga program cepat selesai dengan koordinasi yang mudah.
    4. Mudah dalam mencari kesalahan-kesalahan karena alur logika jelas dan sederhana.
    5. Kesalahan dapat dialokasi dalam suatu modul tertentu saja.
    6. Modifikasi program dapat dilakukan pada suatu modul tertentu saja tanpa menunggu program keseluruhan.
    7. Fungsi-fungsi menjadikan program mempunyai struktur yang jelas.
    8. Dengan memisahkan langkah-langkah detail ke satu atau lebih fungsi-fungsi, maka fungsi utama (main) akan menjadi lebih pendek, jelas dan mudah dimengerti.
    9. Langkah-langkah tersebut dapat dituliskan sekali saja secara terpisah dalam bentuk fungsi. Selanjutnya bagian program yang membutuhkan langkah-langkah ini tidak perlu selalu menuliskannya, karena tidak cukup memanggil fungsi tersebut.
    10. Mempermudah dokumentasi.
    11. Reusability : suatu fungsi dapat digunakan kembali oleh program atau fungsi lain.
    Dalam perancangan fungsi, perlu diperhatikan:
    1. Data yang diperlukan sebagai inputan
    2. Informasi apa yang harus diberikan oleh fungsi yang dibuat ke pemanggilnya
    3. Algoritma apa yang harus digunakan untuk mengolah data menjadi informasi.
    Stuktur fungsi :
    1. Deklarasi fungsi (function prototype/declaration), terdiri dari :
      - Judul fungsi
      - Tipe data yang akan dikembalikan/void
      - Tidak ada kode implementasi function tersebut.
      Bentuk umum :
  1. tipe_data | void nama_fungsi ([arguman 1, arguman 2, …]);
    1. Tubuh function/definisi function (function definition), terdiri dari :
      - Function prototype yang disertai denagn kode implementasi dari function tersebut.
      - Yang berisikan statemen/intruksi yang akan melakukan tugas sesuai dengan tujuan dibuatnya fungsi tersebut.
    2. Bentuk Umum :
      //prototype fungsi
      Tipe_data/void nama_fungsi (arguman 1, arguman 2, …)
      {
      //bagian ini merupakan tubuh fungsi
      [variable_lokal ;]
      [statement_1];
      [statement_2];

      [statement_3];
      [return(variabel1];
      }

II. Praktikum
Untuk praktikum, klik aja link di bawah ini :
https://www.scribd.com/doc/252574016/Praktikum-modul6

III. Tugas Modul 6

Untuk tugas, klik aja link di bawah ini :
https://www.scribd.com/doc/252574690/Tugas-Modul6

Catatan : Jangan asal CoPas aja ya,,,harus dipelajari lebih dalam...!!!hehe...


Algoritma modul 5

Untitled Document
MODUL 5
TIPE DATA TURUNAN (LARIK/ARRAY)
I. Dasar Teori
Larik merupakan sekumpulan data yang mempunyai nama dan tipe yang sama. Larik sering disebut juga variabel berindeks. Nilai suatu data dalam larik ditentukan oleh data indeks. Larik banyak digunakan pada operasi yang melibatkan indeks seperti pada statistik dan matriks. Tipe data larik dapat berupa satu dimensi, dua dimensi, tiga dimensi atau banyak dimensi.

Bentuk  umum larik satu dimensi :
Tipe_larik nama_larik [ukuran]
Bentuk umum larik dua dimensi :
Tipe_larik nama_larik [ukuran1] [ukuran2]
Perhatikan :
  • Tanda kurung [] digunakan untuk menunjukan elemen larik
  • Perhitungan elemen larik dimulai 0, bukan 1
C++ tidak mengecek larik. Bila anda menyatakan int x[10], ini artinya 10 elemen yang di mulai dari 0. Karena itu elemen terakhir larik adalah x[9]. Bila anda salah mereferensikannya dengan x[10], anda akan mendapatkan harga yang tidak terpakai. Akan lebih buruk lagi jika anda memberikan harga ke x[10], yang tidak dapat diterima.

Representasi Larik
Misalkan kita memiliki sekumpulan data ujin seorang siswa, ujian pertama bernilai 90, kemudian 95,78,85. Sekarang kita ingin menyusunnya sebagai suatu kumpulan data ujian seorang siswa. Dalam array kita menyusunnya sebagai berikut :
Ujian[0] = 90;
Ujian[1] = 95;
Ujian[2] = 78;
Ujian[3] = 85;
Empat nilai diatas memberikan nilai kepada array ujian. Tapi sebelum kita memberikan nilai kepada array, kita harus mendeklarasikannya terlebih dahulu, yaitu : int ujian[4];
Perhatikan bahwa nilai 4 yang berada didalam tanda kurung menunjukan jumlah elemen larik, bukan menunjukan elemen larik yang ke-4. Jadi lemen larik ujian dimulai dari angka 0 sampai 3. Pemogram juga dapat menginisialisasi larik sekaligus mendeklarasikannya, contoh :
Int ujian[4] = {90,95,78,85};
Elemen terakhir dari larik diisi dengan karakter ‘\0’. Karakter ini memberitahu kompiler bahwa akhir dari elemen larik telah dicapai.
Sekarang kita akan membuat daftar beberapa nama pahlawan di indonesia
Char pahlawan[3][15];
Char pahlawan[0][15] = “soekarno”;
Char pahlawan[1][15] = “diponegoro”
Char pahlawan[2][15] = “soedirman”
Larik diatas terlihat berbeda dengan contoh larik pertama, perhatikan bahwa pada larik pahlawan memilih dua buah tanda kurung [ ][ ]. Larik seperti itu disebut larik dua dimensi. Tanda kurung pertama menyatakan total elemen yang dapat dimiliki oleh larik pahlawan dan tanda kurung kedua menyatakan elemen yang dapat dimiliki setiap elemen larik pahlawan.

Menghitung jumlah elemen larik
Karena fungsi sizeof( ) mengembalikan jumlah byte yang sesuai dengan argumennya, maka operator tersebut dapat digunakan untuk menemukan jumlah elemen array, misalnya :
Int array[ ] = {26,7,82,166};
Cout<<sizeof(array)/sizeof(int);
Akan mengembalikan nilai 4, yaitu sama dengan jumlah elemen yang dimiliki larik.

II. Praktikum

Untuk praktikum, klik aja link di bawah ini :
https://www.scribd.com/doc/252573419/Praktikum-modul5 

III. Tugas Modul 1

Untuk tugas, klik aja link di bawah ini :
https://www.scribd.com/doc/252573577/Tugas-Modul5 


Catatan : Jangan asal CoPas aja ya,,,harus dipelajari lebih dalam...!!!hehe...





Senin, 12 Januari 2015

Algoritma modul 4

Untitled Document
MODUL 4
STRUKTUR PERULANGAN (LOOPING)
    I. Dasar Teori

I. Teori Dasar
1. Instruksi FOR
Inruksi ini digunakan apabila mengetahui secara pasti banyaknya perulangan yang dilakukan.
Pernyataan FOR mempunyai 3 parameter :
    • Nilai awal (initial value)
    • Test kondisi yang menentukan akhir LOOP
    • Penentu perubahan nilai
    Bentuk umum pseudocode FOR
For indeks <-- nilai_awal to nilai_akhir do
                <instruksi / blok instruksi>
endfor
Cara kerjanya :
  • Indeks di-assign dengan nilai awal
  • Indeks dibandingkan dengan nilai akhir
  • Jika indeks <= nilai akhir maka
  • Instruksi / blok instruksi dikerjakan
  • Secara otomatis nilai indeks ditambah 1
  • Indeks dibandingkan dengan nilai akhir
  • Jika indeks > nilai akhir, maka dikerjakan perintah pertama sesudah “endfor”

    Dalam bahasa C/C++ untuk FOR adalah :
For (initial value; condition_expr; incremental_expr)
2. Instruksi WHILE
Instruksi ini dapat digunakan apabila belum mengetahui secara pasti berapa kali banyaknya perulangan yang akan dilakukan. Selama kondisi terpenuhi, maka perulangan terus dilakukan, sebaliknya bila kondisi tidak terpenuhi, maka perulangan dihentikan.
Bentuk umum pseudocode WHILE
While <kondisi> do
                <instruksi / blok instruksi>
endwhile
Cara kerjanya :
  • Sebelum masuk ke “while loop” yang merupakan ekspresi Boolean harus sudah mempunyai nilai.
  • Jika kondisi true, maka seluruh badan loop dikerjakan
  • Cek kembali apakah kondisi bernilai true atau false.
  • Looping berhenti setelah bernilai false, sehingga harus ada statement yang mengakibatkan kondisi bernilai false.
Dalam bahasa C/C++ bentuk WHILE adalah :
While (condition_expr)
3. Instruksi DO-WHILE
Instruksi DO-WHILE pada dasarnya sama dengan instruksi WHILE. Perbedaan yang penting antara keduanya hanya terletak pada penempatan ekspresi kondisi (condition_expr). Untuk DO-WHILE, kondisi diletakan pada bagian bawah.jadi statement-statement yang berada dalam loop akan dikerjakan dahulu baru dilakukan tes terhadap kondisi.
Bentuk umum pseudocode WHILE
Do
                <instruksi / blok_instruksi>
While <kondisi>

II. Praktikum

Untuk praktikum, klik aja link di bawah ini :
https://www.scribd.com/doc/252571686/Praktikum-modul4 

III. Tugas Modul 1

Untuk tugas, klik aja link di bawah ini :
https://www.scribd.com/doc/252572208/Tugas-Modul4 


Catatan : Jangan asal CoPas aja ya,,,harus dipelajari lebih dalam...!!!hehe...



     


    Rabu, 07 Januari 2015

    Algoritma Modul 3

    MODUL 3
    STRUKTUR PEMILIHAN (CONDITION)

    I. Teori Dasar

    Struktur pemilihan (pengkondisian) mempunyai beberapa instruksi antara lain sebagai berikut :
    1. Intruksi IF-THEN
    a. IF sederhana
    b. IF-THEN-ELSE
    c. IF bertingkat (bersarang)

    2. Instruksi SWITCH-CASE

    Instruksi IF-THEN
    1. IF Sederhana
    Pemilihan suatu pernyataan dieksekusi hanya jika suatu kondisi terpenuhi atau tidak terpenuhi. Pernyataan IF-THEN (jika-maka) digunakan untuk menguji sebuah kondisi. Bila kondisi yang diuji terpenuhi, maka program akan menjalankan pernyataan-pernyataan tertentu. Bentuk umum IF-THEN adalah :
    If (kondisi)
    {
    <pernyataan>
    }
    Keterangan :
    Pernyataan sesudah kata THEN (dapat berupa satu atau lebih pernyataan) hanya akan dilaksanakan bila <kondisi> bernilai benar (true). Bila <.kondisi> bernilai salah (false),tidak ada aksi yang dilaksanakan.

    2. IF-THEN-ELSE
    Pernyataan struktur IF-THEN-ELSE (jika-maka-kalau tidak) untuk menguji dua kondisi yaituyang terpenuhi atau tidak terpenuhi. Bentuk umum struktur IF-THEN-ELSE adalah sebagai berikut :
    If (kondisi)
    {
    <pernyataan_true>
    }
    Else
    {
    <pernyataan_false>
    }
    Keterangan :
    Pernyataan_true akan dilaksanakan jika bernilai benar, tetapi jika kondisi bernilai salah, maka else yang dinyatakan ingkaran (negation) dari kondisi akan melaksanakan pernyataan_false.


    3. IF bertingkat
    Pernyataan IF-THEN-ELSE bertingkat digunakan untuk menguji sebuah kondisi lebih dari dua kondisi yaitu satu kondisi terpenuhi dan lebih dari satu kondisi yang tidak terpenuhi. Bentuk umum pernyataan IF-THEN-ELSE bertingkat adalah sebagai berikut :


    If (kondisi_1)
        <pernyataan_1>
    Else
              If (kondisi_2)
                   <pernyataan_2>
         Else
               If (kondisi_3)
                   <pernyataan_3)
                Else
                                          -
                                          -
                                          -
                                   If (kondisi_n)
                                      <pernyataan_n>

    Keterangan :
    Pernyataan IF-THEN-ELSE bertingkat (bersarang) atau IF di dalam IF digunakan untuk menguji sebuah kondisi lebih dari dua kondisi dalam bentuk bertingkat atau bersarang.

    Instruksi SWITCH-CASE
    Pemilihan proses menggunakan instruksi IF selalu didasarkan pada dua pilihan yg bisa terjadi. Dengan demikian untuk mengetes lebih dari dua pilihan harus digunakan sejumlah intruksi IF jika terlihat pada bentuk umum instruksi IF untuk pilihan jamak. Pemilihan proses untuk sejumlah pilihan kondisi bisa dilaksanakan dengan instruksi SWITCH-CASE. Statement SWITCH-CASE merupakan statement yang dimanfaatkan untuk menentukan pilihan dari sejumlah pilihan yang terlibat. Bentuk umum algoritma untuk instruksi SWITCH-CASE :
    Switch <pilihan>
                Case <pilihan_1> : <aksi_1>
                Case <pilihan_2> : <aksi_2>
                                  .  .  .

                Case <pilihan_n> : <aksi_n>
                     { otherwise aksi }
    Endcase

    Keterangan :
    Pilihan_1, pilihan_2, dst mempunyai nilai kebenaran. Setiap pilihan diperiksa nilai kebenarannya,mulai dari pilihan pertama sampai ditemukannya pilihan yang bernilai benar.
    Aksi yang dipasangkan dengan aksi ke-i dapat berupa satu baris intstruksi atau blok instruksi. Apabila tidak ada satupun pilihan yang bernilai benar, maka aksi sesudah otherwise dikerjakan. Dalam bahasa C/C++, otherwise diganti dengan kata kunci default.

    Pengguanaan SWITCH-CASE dalam bahasa C/C++ sebagai berikut :
    Switch (kondisi)
    {
              Case konstanta_1 : {statement-statement; break;}
              Case konstanta_2 : {statement-statement; break;}
                               .   .   .   .   .   .   .   .   .   .
               Default : {statement-statement; break;}
    }


    II. Praktikum
    Untuk praktikum, klik aja link di bawah ini :
    https://www.scribd.com/doc/251999269/Praktikum-modul3

    III. Tugas Modul 3
    Untuk tugas, klik aja link di bawah ini :
    https://www.scribd.com/doc/251999525/Tugas-Modul3


    Catatan : Jangan asal CoPas aja ya,,,harus dipelajari lebih dalam...!!!hehe...

    Algoritma Modul 2

    MODUL 2
    OPERASI INPUT/OUTPUT DAN PENGGUNAAN OPERATOR

    I. Teori Dasar

    Operasi input/output (header stdio.h)
    • Printf()
    Fungsi ini digunakan untuk menampilkan suatu keluaran pada layar.
    Bentuk umum dari printf() adalah sebagai berikut :
    Printf(“string kontrol”, arguman1, argumen2,…);
    • Puts()
    Cara lain untuk menampikan suatu keluaran ke layar adalah dengan menggunakan puts. Tetapi fungsi puts hanaya digunakan untuk menampilkan nilai string dan sudah mengandung line feed atau escape sequence ganti baris.
    • Putchar()
    Fungsi ini digunakan untuk menampilkan sebuah karakter saja dan tidak mengandung escape sequence “\n”.
    • Scanf()
    Jika kita ingin memasukan data dari keyboard, kita dapat menggunakan fungsi scanf. Data selanjutnya dapat didefinisikan sebagai data variable. Jika fungsi scanf ini digunakan untuk membaca data tipe array, karakter selanjutnya kita sebut dengan istilah string, maka fungsi ini hanya akan membaca data sampai ditemukan blank.
    • Gets()
    Jika menggunakan fungsi scanf untuk membaca data bertipe string, maka data tersebut hanya akan dibaca sampai ditemukan spasi. Untuk keperluan pemasukan data string yang panjang dipisahkan dengan spasi, bahasa C menyediakan fungsi gets.
    • Getchar()
    Perintah ini digunakan untuk memasukan sebuah nilai karakter ke variable yang bertipe karakter.

    Operasi input/output (header iostream.h)
    • Cout
    Cout merupakan sebuah objek di dalam C++, yang digunakan untuk mengarahkan data ke dalama standar output (cetak pada layar). Bentuk umum daric out adalah sebagai berikut :
    Cout << daftar_keluaran;
    • Cin
    Cin merupakan sebuah objek yang digunakan untuk memasukan data ke suatu variable melalui keyboard.

    Operator
    Operator merupakan simbol khusus yang mempresentasukan perhitungan sederhana seperti penambahan dan perkalian. Macam-macam tipe operator :
    • Operator penunjukan (assignment)
    Memberikan nilai dari bagian setelah kanan operator ke bagian sebelah kiri operator. Operator penunjukan data bahasa C/C== menggunakan tanda sama dengan =. Termasuk +=,-=,*=,/=,%=
    • Operator aritmatika
    Merupakan simbol-simbol matematika seperti +,-,/,*
    • Operator rasional
    Operator untuk membandingkan kesamaan dua nilai digunakan tanda == dan menghasilkan sebuah ekspresi Boolean. Operator-operator yang lain : != >,< >=.


    II. Praktikum

    Untuk praktikum, klik aja link di bawah ini :
    https://www.scribd.com/doc/251997235/Praktikum-modul2-pdf

    III. Tugas Modul 2

    Untuk tugas, klik aja link di bawah ini :
    https://www.scribd.com/doc/251997528/Tugas-Modul2 
     

    Catatan : Jangan asal CoPas aja ya,,,harus dipelajari lebih dalam...!!!hehe...

    Senin, 05 Januari 2015

    Laporan Algoritma Pemrograman & Struktur Data Modul 1

    MODUL 1
    PENGENALAN BAHASA PEMROGRAMAN C++

    I. Teori Dasar

    Bahasa C merupakan perkembangan dari bahasa BCPL yang dikembangkan oleh Martin Richards pada tahun 1967. Selanjutnya bahasa ini memberikan ide kepada Ken Thomson yang kemudian mengembangkan bahasa yang disebut bahasa B pada tahun 1970. Perkembangan selanjutnya dari bahasa B adalah bahasa C oleh Denis Rithie sekitar tahun 1970-an di Bell Telephone Laboratories Inc. (sekarang adalah AT&T Bell Laboratories). Bahasa C pertama kali digunakan dikomputer Digital Equipment Corporation PDP-11 yang menggunakan system operasi UNIX. Hingga saat ini penggunaan bahasa C telah merata di seluruh dunia. Hampir semua perguruan tinggi di dunia menjadikan bahasa C sebagai salah satu sebagai mata kuliah wajib. Selain itu, banyak bahasa pemprograman popular seperti PHP dan Java menggunakan sintaks dasar yang mirip bahasa C. oleh karena itu, kita juga sangat perlu mempelajarinya.

    Setiap program C++ mempunyai bentuk umum seperti di bawah ini :
    # preprocessor directive
    void main()
    {
    // Batang Tubuh Program Utama
    }

    Penjelasan :
    1. Include
    Adalah satu pengarah preprocessor directive yang tersedia pada C++
    2. Fungsi main()
    Fungsi ini menjadi awal dan akhir eksekusi profram C++. Main adalah nama judul fungsi.
    3. Komentar
    Komentar tidak pernah dicompile oleh compiler.
    4. Tanda semicolon
    Tanda semicolon “;” digunakan untuk mengakhiri sebuah pernyataan.

    Variable
    Variable adalah suatu pengenal (identifier) yang digunakan untuk mewakili satu nilai tertentu di dalam proses program.
    Nama dari suatu variable dapat ditentukan sendiri oleh pemrogram dengan aturan sebagai berikut :
    1. Terdiri dari gabungan huruf dan angka dengan karakter pertama harus berupa huruf.
    2. Tidak boleh mengandung spasi
    3. Tidak boleh mengandung simbol-simbol khusus, kecuali garis bawah (underscore)
    4. Panajangnya bebas, tetapi hanya 32 karakter pertama yang terpakai.

    Deklarasi
    Deklarasi diperlukan bila kita akan menggunakan pengenal (identifier) dalam program.
    1. Deklarasi variable
    Bentuk umumnya :
    Nama_tipe nama_variable;

    Contoh :
    a. Int x; //Deklarasi x vertipe integer
    b. Char y, huruf, nim[10]; //Deklarasi variable bertipe char

    2. Deklarasi konstanta
    a. Menggunakan keyboard const
    Contoh : const float PI = 3.14152965;
    b. Menggunakan #define
    Contoh : #define PI 3.14152965

    Tipe data
    Tipe Ukuran (byte) Batas Bawah Batas Akhir
    Char 1 - -
    Unsigned char 1 0 225
    Short int2 -32768 327767
    Unsigned short int 2 0 65536
    Int 4 -231 +231-1
    Float 4 -3.2x1038 +3.2x1038
    Double 4 -1.7x10308 +1.7x10308

    Karakter dan string
    Dalam C++, selain \n terdapat juga beberapa karakter khusus yang biasa disebut escape sequence character, yaitu :
    Karakter Keterangan
    \0 Karakter ber-ASCII nol (karakter null)
    \a Karakter Bell
    \b Karakter backspace
    \f Karakter ganti halaman
    \n Karakter baris baru
    \r Karakter carriage return (ke awal baris)
    \t Karakter tab horizontal
    \v Karakter tab vertical
    \\ Karakter \
    \’ Karakter ‘
    \” Karakter “
    \? Karakter ?

    Format data
    Format data adalah penentu format yang akan mengatur penampilan dari argument yang terletak pada daftar argument. Bentuk penentu format antara lain :
    %d : untuk menampilkan bilangan bulat (integer)
    %f : untuk menampilkan bilangan real
    %c : untuk menampilkan sebuah karakter
    %s : untuk menampilkan sebuah string



    II. Praktikum

    Untuk praktikum, klik aja link di bawah ini :
    https://www.scribd.com/doc/251892444/Praktikum 


    III. Tugas Modul 1

    Untuk tugas, klik aja link di bawah ini :
    https://www.scribd.com/doc/251893485/Tugas-Modul1 

    Catatan : Jangan asal CoPas aja ya,,,harus dipelajari lebih dalam...!!!hehe...